Kondisi Sosial dan Tradisi Terburuk Masyarakat Makkah Sebelum Islam Datang

Assalamu'alaikum.wr.wb.

Letak geografis tanah arab yang terkenal gurun pasirnya yang luas, tandus, dan cuaca yang panas sedikit banyak mempengaruhi karakteristik orang-orang Arab.

Pada dasarnya bangsa Arab memiliki karakter yang positif seperti pemberani, ketahanan fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, penganut kebebasan, loyal terhadap pemimpin, pola hidup sederhana, ramah, ahli sya’ir dan sebagainya. Tapi karakter baik mereka terkikis oleh kejahiliyahan/ kebodohan mereka.

Kondisi masyarakat Makkah yang terkenal dengan masa Jahiliyyah, bukan karena mereka bodoh dalam intelektual, tetapi mereka bodoh dalam berperilaku yang cenderung merusak tantanan sosial, dan tatatan pribadi.

Tradisi Masyarakat Makkah Sebelum Islam
Gambar hanya ilustrasi
Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum khamr (arak) sampai  mabuk, berzina, berjudi, membunuh, merampok dan sebagainya. Mereka menempatkan perempuan pada kedudukan yang sangat rendah.

Perempuan dipandang ibarat binatang piaraan dan tidak memiliki kehormatan dan kekuatan untuk membela diri. Laki-laki memiliki kebebasan untuk menikah dan menceraikan semaunya sendiri.

Tradisi yang terburuk di masyarakat Arab adalah mengubur anak-anak perempuan mereka secara hidup-hidup. Mereka merasa terhina dan malu memiliki anak perempuan dan marah bila istrinya melahirkan anak perempuan. Mereka meyakini bahwa anak perempuan akan membawa kemiskinan dan kesengsaraan. Bagi mereka memiliki anak perempuan adalah sebuah aib dalam keluarga
Baca juga: Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam
Selain itu, sistem perbudakan berlaku di masyarakat Arab. Para majikan memiliki kebebasan mempelakukan budaknya. Mereka punya kebebasan menyiksa budaknya, bahkan memperlakukan budaknya seperti binatang dan barang dagangan yang bisa dijual atau dibunuh. Posisi budak tidak memiliki kebebasan hidup yang layak dan manusiawi.

Hal ini berbeda setelah Islam masuk ke tanah Arab, Nabi Muhammad saw. secara bertahap merubah prilaku-prilaku mereka sehingga menjadi makhluk yang baik dan benar.

Nabi Muhammad mencontohkan dalam kehidupannya sehari-hari. Nabi Muhammad terkenal dengan gelar Al-Amin (orang yang dapat dipercaya) sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Dan masyarakat Mekkah sendiri mengakui akan kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad saw. Allah SWT mengabadikan akhlak Nabi Muhammad dalam Al-Quran surah al-Qalam [86] : 4;

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ ٤
Artinya “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

Kehadiran Nabi Muhammad dengan membawa agama Islam adalah untuk mengangkat derajat martabat mereka yang tertindas seperti para dhuafa dan fakir miskin.

Islam datang untuk memuliakan dan mengangkat derajat wanita pada posisi yang tinggi dan terhormat. Islam menjunjung tinggi persamaan derajat sesama manusia.

Tidak ada perbedaan antara bangsawan dan budak, antara yang kaya dan miskin. Hanya takwa yang membedakan mereka.

Karakter inilah yang membuat semua orang merasa nyaman dan diakui secara sama. Sehingga pada akhirnya, pelan dan pasti mereka berbondong-bondong memeluk agama Islam. Wallahu A’lam

Sekian, wassalamu’alaikum.wr.wb.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Kondisi Sosial dan Tradisi Terburuk Masyarakat Makkah Sebelum Islam Datang"

  1. Sebuah perjuangan teramat berat bagi Rasulullah dan para sahabat untuk menegakkan Islam karena tidak semudah membalikkan tangan merubah kondisi sosial yang separah itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas Denny sampean benar. Berkat kesabaran dan uswah hasanah yang terdapat pada diri Rasul Islam menjadi Agama mayoritas di tanah Arab.

      Delete