Tidak Ada Produk Gagal Dalam Pendidikan
Assalamu'alaikum.wr.wb.
Lebih
lanjut, Kamarudin Amin menjelaskan bahwa guru memerankan posisi fundamental
dalam proses pendidikan. Kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas
guru.
Fakta pendidikan di Indonesia menyatakan bahwa jumlah guru kita paling
banyak jumlahnya ke-2 di seluruh dunia setelah negara Jepang dengan rasio guru
dan murid 1:12. Seharusnya dengan jumlah guru yang banyak maka kualitas
pendidikan juga semakin baik akan tetapi berdasarkan hasil penelitian OECD (Organization
for Economic Cooperation and Development) atau organisasi untuk kerjasama dan
pembangunan ekonomi, justru menunjukkan kualitas para siswa di Indonesia masih
di bawah standar.
Ilustrasi Ciptaan Tuhan |
Menurut
hasil penelitian nilai rata-rata kompetensi guru di Indonesia adalah 43 dari
total nilai maksimum 100. Kenyataan ini tentu saja memprihatinkan karena
berarti masih banyak hal yang harus diperbaiki guru dan menjadi PR besar dunia
pendidikan Indonesia.
Tetapi memang guru tidak cukup hanya diuji dengan
kemampuan akademik dan kognitifnya saja karena banyak kompetensi lain yang
harus dimiliki guru. Salah satunya guru harus mampu menggali potensi anak juga
rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Di luar negeri jika ada 10 orang siswa di
kelas, maka ke-10 nya angkat tangan bertanya jika diberi kesempatan bertanya.
Artinya guru berhasil merangsang keingintahuan mereka. Guru harus berperan
banyak tidak hanya mendidik, memberi motivasi dan semangat bahkan menggerakan
siswa.
Sebagai
contoh pendidikan di negara Finlandia yang dipandang sebagai negara dengan
pendidikan dasar dan menengah paling bagus di dunia. Di sana guru menjadi
profesi yang paling dihargai dan diidam-idamkan.
Ada 3 hal pokok yang berhasil
diterapkan di Finlandia.
- 1. Pemerintah berperan secara aktif lewat kebijakan, regulasi dan afirmasi. Artinya ada kebijakan dari pihak pengelola negara yang memang berpihak pada guru.
- 2. Para guru sendiri juga menghargai profesinya. Mereka bangga menjadi guru bahkan sebagian besar masyarakat Finlandia bercita-cita menjadi guru. Para guru di Finlandia menjalani profesi ini dengan penuh pengabdian dan cinta. Mereka Mengajar dengan bahagia.
- 3. Masyarakat memandang guru sebagai profesi yang bermartabat. Masyarakat di sana melihat para guru tidak pernah berhenti membaca, belajar dan mengikuti perkembangan informasi. Minimal jenjang pendidikan guru di Finlandia adalah S2 dan ada program khusus mengikuti pendidikan berkelanjutan.
Indonesia
dengan penduduk berjumlah 250 juta jiwa, ternyata 43% nya adalah anak-anak
dengan umur 25 tahun ke bawah. Inilah yang dinamakan dengan bonus demografi, di
mana usia produktif jauh lebih banyak dari non produktif (usia tua).
Ini
merupakan peluang dan kesempatan besar bagi para guru Indonesia untuk
mempersiapkan generasi emas di masa mendatang. Jika ke-3 faktor penting di atas
juga mampu dilaksanakan di negara kita maka akan optimis terjadi peningkatan
guru yang berkualitas, apalagi anggaran sertifikasi guru mengambil porsi besar
dalam anggaran pendidikan di Indonesia dengan capaian hampir 93 trilyun.
Dirjen
Pendis juga menekankan bahwa salah satu prioritas dalam RPJMN adalah
memperbaiki program dan kualitas guru. Pemerintah mencanangkan target rata-rata
nilai kompetensi guru untuk tahun 2019 adalah 80. Mampukah guru-guru Indonesia
khususnya Guru PAI mencapainya? Semoga. Semuanya butuh kerja keras. (pendis-kemenag).
Wassalamu'alaikum.wr.wb.
Wassalamu'alaikum.wr.wb.
0 Response to "Tidak Ada Produk Gagal Dalam Pendidikan"
Post a Comment