Mengenal Dasar-Dasar Akidah Islam

Assalamu’alaikum.wr.wb.

Islam adalah agama samawi, maksudnya agama yang diturunkan (wahyukan) Allah Swt. kepada para nabi/rasul pilihan melalui perantaraan malaikat Jibril  untuk disebarkan kepada umat manusia di muka bumi.

Salah satu hal yang dimuat dalam agama Islam adalah Akidah Islam, yaitu ajaran yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran yang hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya.

Maka, sumber utama dalam ajaran akidah Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah. Karena, tidak ada yang lebih tahu tentang Allah kecuali Allah itu sendiri, kemudian Rasulullah Saw. selaku pengemban wahyu dari Allah Swt. Baru kemudian pendapat pada ulama yang otoritatif (diberi kekuasaan/kebijaksanaan) yang dinyatakan oleh Rasulullah sebagai pewarisnya.

Dasar-Dasar Akidah Islam

A. Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah firman Allah Swt. yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Melalui Al-Qur'an inilah Allah menuangkan firman-firman-Nya berkenaan dengan konsep akidah yang benar yang harus diyakini dan dijalani secara mutlak dan tidak boleh ditawar oleh semua umat Islam.

Di dalam Al-Qur'an sendiri banyak terdapat ayat-ayat yang berisi tentang tauhid, diantaranya:

قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١  ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢  لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ ٣  وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ ٤

“1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada suatu apapun yang setara dengan Dia.” (Q.S. al-Ikhlas:1-4).”


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا ١٣٦

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.(an-Nisa’:136).

Dan masih banyak lagi ayat-ayat lain yang menerangkan tentang akidah jika kita mau mengkajinya lebih dalam.

B. Al-Hadis

Hadis ialah segala ucapan, perbuatan, dan takrir (sikap diam) Nabi Muhammad Saw. Islam telah menegaskan bahwa hadis menjadi sumber hukum Islam kedua (setelah Al-Qur'an), baik sumber hukum dalam akidah maupun dalam semua persoalan hidup.
Baca juga: Pengertian Akidah Islam
Hal ini dikarenakan semua yang disandarkan kepada Nabi adalah wahyu dari Allah, bukan sekedar memperturutkan hawa nafsu saja. Sebagaimana firman Allah Swt;

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ ٣  إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ ٤

“ Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (Qs. an-Najm: 3-4).

وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah “(Qs. Al-Hasyr:7).

Itulah dasar perintah mengikuti Rosulullah Saw. melalui hadis-hadisnya. Adapun hadis-hadis yang menjelaskan tentang akidah adalah sebagai berikut;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيْلُ فَقَالَ مَا اْلإِيْمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ

Dari Abu Hurairah Ra. berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari bersama dengan para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril ‘Alaihis Salam yang kemudian bertanya: “Apakah iman itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan kamu beriman kepada Hari Berbangkit”. (H.R.Bukhari).

قَالَ اِبْنُ نُمَيْرٍ سَمِعْتُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ مَا تَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ وَقُلْتُ أَنَا وَمَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Ibnu Numair berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka.” Dan aku berkata, “Saya dan orang yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun (niscaya) masuk surga” (HR. Muslim).

Jika kita cermati beberapa hadis di atas, maka kita akan temui bahwa isinya tidak ada yang menyalahi isi dari al-Qur'an dalam hal ini berkaitan dengan akidah yang secara umum disebut dengan keimanan.

Hal ini semakin memperkuat keyakinan kita bahwa hadis adalah sumber hukum kedua setelah al-Qur'an yang harus dipedomani oleh umat Islam baik dalam hal akidah ataupun yang lainnya. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Wallahu A’lam.

Sekian, wassalamu’alaikum.wr.wb.

#Pegangan guru: Akidah Akhlak fashl 7

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Dasar-Dasar Akidah Islam"

Post a Comment